Monday, November 23, 2020

ESTHER MENANTUKU

 

CROWN9
CROWN9

FREECHIP - Frans, 56 tahun, dengan perutnya gendut yang kebanyakan minum bir, kepalanya mulai botak dan sudah menduda selama 10 tahun. Setelah rumahnya dijual untuk membayar hutang judinya, dia terpaksa datang dan menginap di rumah putranya yang berumur 28 beserta menantu perempuannya. Sekarang dia harus menghabiskan waktunya dengan pasangan muda tersebut sampai dia dapat menemukan sebuah rumah kontrakan untuknya. Diketuknya pintu depan dan Ester, menantu perempuannya yang berumur 24 tahun, muncul memakai celana pendek putih dan kemeja biru dengan hanya tiga kancing atasnya yang terpasang, memperlihatkan perutnya yang rata. Rambutnya yang berombak tergerai sampai bahunya dan mata indahnya terbelalak menatapnya.

"Papi, aku pikir papi baru datang besok, mari masuk", katanya sambil berbalik memberi Frans sebuah pemandangan yang indah dari pantatnya. Dengan tingginya yang 175 itu, dia terlihat sangat cantik. Dia mempunyai figur yang sempurna yang membuat lelaki manapun akan bersedia mati untuk dapat bercinta dengannya.

"Johan masih di kantor, sebentar lagi pasti pulang."

"Kupikir aku hanya nggak mau ketinggalan bus", kata Frans sambil duduk.

"Nggak apa-apa", jawab Ester, membungkuk ke depan untuk mengambil sebuah mug di atas meja kopi.

Dengan hanya tiga kancing yang terpasang, itu memberi Frans sebuah pemandangan yang bagus akan payudaranya, kelihatan sempurna. Memperhatikan hal tersebut menjadikan Frans ereksi dengan cepat, dan dia harus lebih berhati-hati untuk menyembunyikan reaksi tubuhnnya. Ester duduk di sofa di depan Frans dan menyilangkan kakinya, memperlihatkan pahanya yang indah. Posisi duduknya yang demikian membuat pusarnya terlihat jelas ketika dia mulai bertanya pada Frans tentang perjalanannya dan bagaimana keadaannya.

"Perjalanan yang melelahkan", Frans menjawab sambil matanya menjelajahi dari kepala hingga kaki pada keindahan yang sedang duduk di depannya.

Sudah lebih dari 5 tahun sejak Frans berhubungan seks untuk terakhir kalinya. Setelah isterinya meninggal, Frans sering mencari wanita panggilan. Tetapi hal itu semakin membuat hutangnya menumpuk, dan dia tidak mampu lagi untuk membayarnya. Ester menyadari kalau kemejanya memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya pada mertuanya,

maka dia dengan cepat segera membetulkan kancing kemejanya.

"Aku harus ke atas, mandi dan segera menyiapkan makan malam. Anggap saja rumah sendiri", katanya sambil berjalan naik ke tangga.

Mata Frans mengikuti pantat kencangnya yang bergoyang saat berjalan di atas tangga dan dia tahu bahwa dia memerlukan beberapa 'format pelepasan' dengan segera. Kemudian telepon berbunyi. Frans mengangkatnya.

"Halo"

"Hallo, ini papi ya?", itu Johan.

"Ya Jo", jawab Frans.

"Pi, aku khawatir harus meninggalkan papi untuk urusan bisnis dan mungkin nggak akan kembali sampai Senin. Ada keadaan darurat. Maafkan aku soal, ini tapi papi bisa kan bilang ini ke Ester, aku harus mengejar pesawat sekarang. Maafkan aku tapi aku akan telepon lagi nanti". Mereka mengucapkan selamat jalan lalu menutup teleponnya.

Frans memutuskan untuk menaruh koper-kopernya. Dia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang sedang mandi. Frans menaruh koper-kopernya

dan pelan-pelan membuka pintu kamar tidur itu lalu menyelinap masuk. Ada sepasang celana jeans berwarna biru di atas tempat tidur, dan sebuah atasan katun berwarna putih.

Frans mengambil atasan itu dan menemukan sebuah pakaian dalam wanita dibawahnya. Ini sudah cukup. Diambilnya celana dalam itu, membuka resliting celananya, dan mulai menggosok kemaluannya dengan itu. Jantungnya berdebar mengetahui menantu perempuannya sedang berada di kamar mandi di sebelahnya selagi dia sedang memakai celana dalamnya untuk dirinya. Dipercepatnya gerakannya sambil mencoba membayangkan seperti apa Ester saat di atas tempat tidur, dan bagaimana rasanya mendapatkan Ester bergerak naik turun pada penisnya. Frans hampir dekat dengan klimaksnya ketika dia mendengar suara dari kamar mandi berhenti. Dengan cepat Frans menaruh pakaian itu ke tempatnya semula dan keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tapi masih membiarkannya sedikit terbuka. Baru saja dia keluar, Ester muncul dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang membungkus tubuhnya. Frans bisa langsung orgasme hanya dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, lalu dia tahu dia akan mendapatkan yang lebih baik lagi. Ester melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengetahui kalau mertuanya yang terangsang sedang mengintip tiap geraknya.

Dia mendekat ke pintu, saat dia pertama kali melihatnya Frans memperoleh sebuah pemandangan yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Kemudian Ester memutar tubuhnya yang semakin mempertunjukkan keindahannya. Vaginanya terlihat cantik sekali dihiasi sedikit rambut dan payudaranya kencang dan sempurna, seperti yang dibayangkan Frans. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi. Frans menurunkan salah satu kopernya dan menggunakan tangannya untuk mulai mengocok penisnya lagi. Ester yang selesai mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya dan membungkuk ke depan untuk memakainya. Saat melakukannya, Frans mendapatkan sebuah pemandangan yang jauh lebih baik dari pantatnya, dan dia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya, dia bisa langsung masuk ke dalam sana dan menyetubuhinya dari belakang. Lubang anusnya yang berwarna merah muda terlihat sangat mengundang ketika pikiran Frans membayangkan apa Ester mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu. Ketika dia membungkuk untuk memakai jeansnya, gravitasi mulai berpengaruh pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Frans ke garis akhir, saat dia menembakkan spermanya ke seluruh celana dalamnya. Pelan-pelan Frans mengemasi baarang-barangnya dan dengan cepat memasuki kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.

Sesudah makan malam, mereka berdua pergi ke ruang keluarga untuk bersantai.

"Kenapa tidak kita buka sebotol wine. Aku menyimpannya untuk malam ini buat Johan tapi karena sekarang dia tidak pulang sampai hari Senin, kita bisa membukanya", kata

Ester sambil berjalan ke lemari es. FREEBET

"Ide yang bagus", jawab Frans memperhatikan Ester membungkuk ke depan untuk mengambil botol wine. Ketika Ester mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, memberi sebuah pandangan yang bagus dari tubuhnya. Atasannya menjadikan payudaranya terlihat lebih besar dan jeansnya menjadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan tubuhnya. Frans tidak bisa menahannya lagi. Dia harus bisa mendapatkannya. Sebuah rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya. Dua jam berbicara dan mulai mabuk saat alkohol mulai menunjukkan efeknya pada Ester. Dengan cepat topik pembicaraan mengarah pada pekerjaan dan bagaimana Ester sedang mengalami stress belakangan ini.

"Kenapa kamu tidak mendekat kemari dan aku akan memijatmu", tawar Frans. Ester dengan malas berkata ya dan pelan-pelan mendekat pada Frans dan berbalik pada

punggungnya lalu tangan Frans mulai bekerja pada bahunya.

"Oohh, ini sudah terasa agak baikan", dia merintih.

Frans tetap memijat bahunya ketika perasaan mendapatkan Ester mulai mengaliri tubuhnya, membuat penisnya mengeras. Mata Ester kini terpejam saat dia benar-benar mulai menikmati apa yang sedang dilakukan Frans pada bahunya. Pantatnya kini berada di atas penis Frans, membuat Frans ereksi penuh.

"Oohh, aku tidak bisa percaya bagaimana leganya perasaan ini, papi sungguh baik".

"Ini keahlianku", jawab Frans saat dia pelan-pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Ester.

Ester menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menghiraukan apa yang Frans lakukan dengan pijatannya yang mulai 'salah' itu. Dia sangat mencintai suaminya dan tidak pernah akan mengkhianati dia. Dan bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya. Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Frans saat mencoba untuk melepaskan dirinya dari penis Frans. Tapi dengan gerakan malasnya, hanya menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi dia menggunakan tangannya untuk menggosok paha Frans. Tahu-tahu dia merasa sangat bergairah, dan dia ingin Johan ada di sini agar dia bisa segera bercinta dengannya. Frans tahu dia telah mendapatkannya.

"Ini mulai terasa nggak nyaman untuk aku, kenapa kita tidak pergi saja ke atas", ajak Frans .

"Baiklah, aku belum merasa lega benar, tapi sebentar saja ya, sebab aku nggak mau membuat papi lelah".

Ketika mereka memasuki kamar tidur, Frans menyuruhnya untuk membuka atasannya agar dia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Dia setuju melepasnya dan dia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal. Gairahnya terlihat dengan puting susunya yang mengeras yang dengan jelas terlihat dari bahan bra itu. Apa yang Ester kenakan sekarang hanya bra dan jeans ketatnya, yang hampir tidak muat di pinggangnya. Ester rebah pada perutnya ketika Frans menempatkan dirinya di atas

pantatnya.

"Begini jadi lebih mudah untukku", kata Frans saat dia dengan cepat melepaskan kemejanya dan mulai untuk menggosok pinggang dan punggung Ester bagian bawah.

Alkohol telah berefek penuh pada Ester ketika dia memejamkan matanya dan mulai jatuh tertidur.

"Oohh Johan", dia mulai merintih.

Frans tidak bisa mempercayainya. Di sinilah dia, setelah 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang cantik dan masih muda dan yang dipikirnya dia adalah

suaminya. Pelan-pelan dilepasnya celananya sendiri, dan membalikkan tubuh Ester. Frans pelan-pelan mencium perutnya yang rata saat dia mulai melepaskan jeans Ester dengan

perlahan. Vagina Ester kini mulai basah saat dia bermimpi Johan menciumi tubuhnya. Dengan hati-hati Frans melepas jeansnya dan mulai menjalankan ciumannya ke atas pahanya. Ketika dia mencapai celana dalam yang menutupi vaginanya, dia menghirup bau harumnya, dan kemudian sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu dan mencium bibir vagina merah mudanya. Vaginanya lebih basah dari apa yang pernah Frans bayangkan. Ester menggerakkan salah satu tangannya untuk membelai payudaranya sendiri, sedang tangan yang lainnya membelai rambut Frans .

"Oohh Johan", dia merintih ketika sekarang Frans menggunakan lidahnya untuk menyelidiki vaginanya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumnya ke

atas tubuhnya.

"Jangan berhenti", bisik Ester.

Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki vaginanya. Frans lebih melebarkan paha Ester, dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Ester kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut. Sudah sekian lama dia menantikan sebuah persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan memasuki menantu perempuannya yang cantik. Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk. Dia mulai meningkatkan kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Frans mencengkeram kedua payudara itu dan menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Ester kembali pada kenyataan saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke vaginanya dengan gerakan yang mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja. Frans melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Ester dan meletakkannya di atas bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk segala miliknya yang berharga.

"Oh tidak hentikan, oh Tuhan kita nggak boleh tolong.. ooohhh", Ester berteriak. Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Frans menyetubuhinya layakanya seekor binatang.

"Hentikan pi ini nggak benar, oohh Tuhan", Ester berteriak dengan pasrah. Frans melambat, dia menunduk untuk mencium bibir Ester. Lutut Ester kini berada di sebelah kepalanya sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Frans. Sesuatu telah mengambil alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing

ketika mereka saling memeluk dengan erat. Frans menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya, Ester semakin menekan punggungnya. Frans

berguling dan Ester kini berada di atas, 'menunggangi' penis Frans .

"Oh Tuhan, papi merobekku", kata Ester ketika dia meningkat gerakannya.

"Kamu sangat rapat, aku bertaruh Johan pasti kesulitan mengerjai kamu", jawabnya.

"Ini adalah vagina yang paling rapat yang pernah Frans kerjai" setelah dia mengambil keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan lalu menghisap puting susunya lagi.

"Tolong jangan keluar di dalam oohh  papi nggak boleh keluar di dalam". Ester kini menghempaskan Frans jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Frans merasa dia akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Ester. Dia kemudian menyuruh Ester untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan penisnya mengarah pada lubang pantatnya.

"Nggak, punya papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong pi jangan", Ester menghiba berusaha untuk lolos. Tetapi itu tidak cukup untuk Frans. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Ester.

"Oohh Tuhan", Ester menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya. Frans mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung bebas, tergguncang ketika Frans mengayun dengan irama mantap.

"Oohh papi entotin yang keras".

"Aku tahu kamu suka ini", jawab Frans, dia mempercepat gerakannya. Ester tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang 'dikerjai' pantatnya oleh mertuanya.

"Lebih keras", Ester berteriak, Frans memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras yang dia mampu. Ditariknya bahu Ester ke atas mendekat dengannya dan

menghisapi lehernya.

"Aku akan keluar", teriak Frans.

"Tunggu aku ", jawabnya. Frans menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok vaginanya, dan kemudian dia memasukkan dua jari dan mulai mengerjai vaginanya. Ester menjerit dengan perasaan nikmat sekarang saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Ester menjatuhkan kepalanya ke bantal ketika Frans mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok vaginanya.

"Halo...Johan...ya dia menyambutku dengan sangat baik. ya aku akan memanggilnya, tunggu", katanya saat dia menutup gagang telpon supaya Johan tidak bisa dengar suara

jeritan orgasme istrinya.

Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Ester. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai menembakkan benihnya di dalam pantat Ester. Semprotan demi semprotan menembak di dalam pantat rapat Ester. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Frans di atas punggung Ester. Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan vagina Ester yang terasa sakit, tangan yang lain meremas ringan payudaranya.

"Halo Johan", kata Ester mengangkat telepon. "Tidak, kita belum banyak melakukan kegiatan jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat aku mencintaimu". Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Frans masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Frans mencabut jarinya yang berlumuran sperma dan menaruhnya ke mulut Ester. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.

"Aku pikir lebih baik papi keluar", dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca. Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Frans bisa lihat cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya. CROWN9




Sunday, November 22, 2020

SI CANTIK YUSSI

 

CROWN9
CROWN9

FREEBET TANPA DEPOSIT - Perkenalkan namaku Dave... aku pemuda keturunan berasal dari Indonesia Timur...Waktu itu aku semester 3 di tahun 2017 aku berkenalan dengan cewek yang bernama Yusii usiaku saat itu 21 tahun sedangkan dia 23 tahun, saat itu Yussi bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai progamer, awal pertemuan kita berasal dari chatroom lama kelamaan kita saling akrab dan walaupun belum pernah ketemuan.

Setelah persahabatan kami berjalan 1 tahun akhirnya kami mempunyai kesempatan untuk ber-copy darat. Aku memperoleh kesempatan untuk berlibur di Jakarta. Singkat cerita akupun sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan dengan berbekal beberapa lembar foto kirimannya, aku sore harinya pergi ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.

Pertama sekali kumelihatnya, aku sungguh terpana. Bagiku, Yussi lebih cantik aslinya ketimbang di fotonya. Ditunjang lagi oleh penampilannya yang semakin dewasa yang disesuaikan dengan profesinya kini sebagai programer software di PT JS di kawasan Gatot Subroto Jaksel.

Hal ini membuat aku semakin tertarik dengannya dan membuat birahiku naik secara perlahan-lahan. Setelah bertemu, kami berdua mengelilingi Taman Anggrek hingga malam dan dinner disana. Setelah dinner kami berkesempatan mengelilingi Jakarta dan akhirnya kami pulang dan kuantar dia sampai ke rumahnya di kawasan Duri Kepa Jakarta Barat.

Pertemuan itu membawa kenangan tersendiri bagiku dan oleh sebab itu aku kembali mengajak Yussi keluar jalan-jalan keesokan harinya yang bertepatan dengan malam minggu. Keesokan harinya, pagi-pagi benar aku menjemput Yussi setelah itu kami pergi makan pagi bersama dan mengelilingi Jakarta beserta mallnya hingga jam 10 malam.

Sebenarnya aku masih sangat ingin bersamanya hingga larut malam, namun Yussi menolak karena katanya tidak ada yang menjaga rumah, sebab Papa, Mama, Koko, Kakak ipar dan Dedenya sedang ke Bogor menghadiri kondangan familinya.

Sebenarnya aku kecewa juga mendengar penolakannya itu, tapi kekecewaanku ternyata tidak lama. Terbukti Yussi waktu itu langsung mengajakku untuk menginap di rumahnya, karena dia tidak berani tidur sendirian.

Akupun tidak mengiyakan secara langsung penawarannya itu, aku berpikir beberapa menit. Setelah berpikir beberapa menit aku pun mengiyakan tawaran Yussi dan tampaknya ia sangat senang sekali. Akhirnya kami sampai di rumahnya pukul 10 lewat 30 malam.

Segera setelah turun dari mobil, Yussi membuka pintu pagar dan pintu rumah. Lalu akupun masuk ke dalam rumahnya yang lumayan besar itu dan menempelkan pantatku pada kursi sofa di ruang tamunya.

Seketika itu pikiranku melayang-layang membayangkan seandainya aku dapat menyalurkan hasratku pada Yussi. Terus terang saja, selama ini aku selalu horny jika mendengar suara dari Yussi dan aku pun selalu beronani membayangkan sedang menyetubuhinya.

Bahkan tidak jarang pada saat kutelepon dia, aku sedang naked dan beronani sambil bertelepon dengan dia dan Yussi pun tahu semuanya itu. Setelah mengunci pintu rumahnya, Yussi permisi padaku untuk mandi dan aku pun mengiyakannya.

Mendengar Yussi mau mandi pikiranku bertambah kotor setelah sebelumnya aku membayangkan bisa menyetubuhinya. Lalu dengan langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Yussi yang berjalan ke arah kamar mandi di ruang makan hingga aku melihat Yussi masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya. SLOT ONLINE

Akupun segera memutar otakku mencari celah agar dapat mengintip Yussi. Namun belum sempat aku mendapatkan cara mengintip yang pas, tiba-tiba Yussi keluar dari kamar mandi dengan naked dan berteriak karena ada kecoa. Aku yang melihat Yussi keluar dengan naked hanya bisa terpaku dan diam. Mataku langsung tertuju pada dua daging kenyal yang bergantung di dadanya.

Sungguh indah sekali buah dada Yussi yang berukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karena aku pernah menanyakan ukuran bra nya lewat SMS dan dia pun memberitahu aku) dengan putingnya yang berwarna kecoklatan.

Ingin rasanya lidahku langsung menyeruput wilayah dadanya itu. Pandangan mataku kini tertuju pada lubang vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak begitu lebat. Penisku pun langsung bangkit dan berdiri tegak.

Waktu itu yang hanya ada di pikiranku hanyalah bagaimana caraku untuk meniduri Yussi. Tanpa pikir panjang akupun mendekati Yussi dan kurangkul tubuhnya lalu kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut mereka itu.

Yussi tidak memberikan perlawanan bahkan ia pun mengulum bibirku.

“Ah..” dia mendesah. Aku pun semakin berani setelah mendengar desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga mulutnya yang mungil dan tanganku pun bergerilya meremas-remas dan terkadang meraba-raba onggokan daging kenyal di dadanya sambil memilin-milin putingnya yang sudah mulai mengeras.

Sementara itu ia juga mulai mencoba menarik resleting celanaku dan tanpa kesulitan dia berhasil menurunkan celanaku dan menarik kaosku serta melemparnya ke lantai kamar mandi. Saat itu, ia sedikit terkejut, ketika tanpa sengaja tangannya menyentuh penisku yang masih dilapisi oleh celdamku.

“Oh.. Very big buanget kontolmu, Dave” Aku hanya menanggapinya dengan senyum dan tanganku masih bekerja memilin-milin puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya dan terus turun ke bawah dan berhenti di bagian putingnya.

Di sini aku permainkan putingnya yang indah itu dengan lidahku. Terkadang kuemut, kuhisap dan kugigit lembut putingnya itu, sehingga membuat Yussi tak kuasa untuk menahan hawa nafsunya yang sudah hampir meledak.

Tampaknya ia juga sudah tidak sabar untuk melihat dan merasakan penisku karena Yussi sedang berusaha menarik turun sempakku. Dan kemudian tanpa halangan yang berarti Yussi akhirnya berhasil menurunkan celdamku.

“Jangan disini Yos, kita cari tempat yang enak, ok? Gimana kalau kita maen di kamar kamu Yos?” “Oh iya.. Enakan di kamar gue. Kita bisa ngentot sampe puas”.

Lalu kugendong tubuhnya ke loteng dan kubawa ke dalam kamar tidurnya dan selanjutnya kurebahkan tubuh bugilnya diatas ranjang alga yang empuk. Tanpa menunggu lebih lama lagi, segera kuhisap puting susunya yang sudah semakin mengeras lagi.

“Ah.. Dave,” pekiknya.

“Yos.. Toket loe indah banget. Gue suka banget sama toket loe,” kataku dengan penuh nafsu.

“Terus Dave.. Oh.. Geli..” desahnya. Mendengar desahannya aku semakin bernafsu. Lambat laun ciumanku merambat turun ke pusarnya lalu ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan clitorisnya dengan lidahku dan aku terus memasukkan ujung lidahku ke dalam lubang vaginanya yang harum itu.

Kemudian dia mengangkat pinggulnya dan berseru, “Oh.. My god.. Is very great.. Oh.. God..” Sementara aku masih mempermainkan wilayah vaginanya dengan lidahku, Yussi semakin kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, kemudian dengan tiba-tiba dia berteriak,

“Dave.. aku.. ke.. lu.. aarr..” dan seketika itu tubuh Yussi mengejang dan matanya terpejam. Sementara itu di gua keramatnya terlihat cairan kewanitaannya membanjiri vaginanya. Kuhisap cairannya itu dan kurasakan manis bercampur asin dengan aroma yang wangi dan hangat.

Kuhisap cairannya dengan rakus sampai habis dan tubuhku kembali merambat ke atas menghisap putingnya kembali yang tampak indah bagiku. Rasanya bibirku masih belum puas menyusui putingnya itu.

Tak lama kemudian kulihat Yussi kembali menggeliat-geliat dan mendesah-desah. Ia tampak terangsang kembali dan memintaku untuk segera memasukkan penisku yang berukuran 16 cm dengan diameter 3 cm ke dalam gua keramatnya yang sudah basah sekali.

“Ayo.. Dave.. Masukin. Gue sudah enggak tahan lagi,” pintanya. Tanpa menunggu lebih lama lagi kuarahkan penisku ke dalam lubang vaginanya dan secara perlahan-lahan namun pasti penisku pun mulai menyeruak masuk ke dalam lubang vaginanya yang masih sempit (maklumlah Yussi masih virgin) dan akhirnya penisku berhasil masuk 3/4 ke dalam lubang vaginanya.

“Aduh.. Pelan-pelan ya, please,” erangnya sedikit tertahan. Kembali kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya secara perlahan sehingga akhirnya aku berhasil memasukkan semua penisku ke dalam lubang vaginanya dan menyentuh dasar vaginanya.

“Oh.. Terusss..” katanya yang disertai dengan desahan halus. Aku semakin bernafsu untuk menggenjotnya setelah mendengar desahan dan erangannya. Semakin dia mendesah, aku semakin mempercepat genjotanku di lubang vaginanya.

“Oh.. Dave.. ak.. uu.. suudahh.. ma.. uu.. kke.. luarr.. rr.. laggii..” “Tahan Yos.. aku juga.. u.. da.. mau.. ke.. luuaarr, keluarkan di.. mana.. Yos?” tanyaku.

“Di.. Da..” Belum sempat ia menjawab, aku sudah tak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya, Crot.. Crot.. Crot.. Crot..! Beberapa kali penisku menembakkan maniku yang banyak ke dalam lubang vaginanya dan saat itu juga aku merasakan cairan hangat Yussi beserta aliran darah perawannya menyelimuti batang penisku yang masih tegak di dalam vaginanya.

“Terima kasih Yos.. Kamu sudah memberikan aku kenikmatan malam ini..” ujarku sambil mengecup lembut bibirnya dan menarik keluar penisku.

“Aku juga ingin terima kasih ke kamu, karena telah memuaskan nafsuku untuk melakukan hubungan sex denganmu yang selama ini kupendam dalam anganku,” katanya tanpa malu-malu dengan mata yang sayu.

“Ayo.. Kita mandi berdua,” ajaknya sambil menarik tanganku. Dan di kamar mandi itu, batang penisku kembali bereaksi ketika Yussi mengelus-elusnya. Tanpa malu-malu aku langsung menarik pinggang Yussi dan menyuruhnya menungging ke arahku.

Aku pun secara perlahan lahan memasukkan penisku yang sudah menegang ke sela-sela pantatnya yang tidak begitu besar. Sejenak, Yussi tersentak, namun hal itu hanya berlangsung sebentar saja, karena Yussi kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya ketika dirasakan penisku sudah masuk semuanya ke dalam lubangnya.

“Ah.. Dave.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii..” erangnya dengan lembut. “A.. k.. u.. juu.. ggaa..” kataku sambil menyemprotkan maniku ke lubang vaginanya kembali. Setelah itu kami melanjutkan acara mandi kembali dan setelah mandi, sebelum tidur, aku mengentotnya sekali lagi.

Keesokan paginya pada saat aku bangun jam 7 pagi kembali kugenjot dia dan malam harinya kami kembali ber-ML ria.. Sungguh liburan yang berkesan dengan teman chatting. Terima kasih Yussi atas virginmu. CROWN GAMES 

CROWN9



Friday, November 20, 2020

MY BELOVED JEN

 

CROWN9
CROWN9

FREECHIP - Perkenalkan, namaku adalah Johan. Aku adalah laki-laki usia 32 tahun yang taat dan setia.

Aku sudah menikah dan mempunyai anak berumur 6,5 tahun yang tampan.

Dan aku sangat bangga dengan kedua orang yang paling aku kasihi itu.

Jen adalah istri dari adik sepupu istriku.. Cahyo.

Yang setelah bergelut dengan hutang-hutang yang menggunung.. akhirnya pasrah harus mendekam di penjara ketika dia menikam salahsatu penagih utangnya hingga tewas di ruang tamu rumahnya.

Itu cerita 1 setengah tahun yang lalu.

Sebelum ini.. aku selalu menganggap Jen hanyalah seorang adik sepupu ipar yang biasa saja.

Tak pernah terbersit sedikitpun pikiran-pikiran yang lain.

Aku adalah laki-laki 32 tahun yang taat dan setia. Aku sudah pernah bilang begitu bukan..?

Ketika suaminya menghabiskan 10 tahun hidupnya di balik terali besi.. Jen kembali ke rumah orangtuanya.

Sekitar 4 jam perjalanan naik kereta dari kota tempatku berada.

Dan hubungan kami nggak lebih dari sekedar SMS mengucapkan selamat lebaran.. tahun baru..

atau bertanya tentang anaknya.. atau dia yang bertanya tentang anakku. Keponakan kami. Itu saja.

Hingga 2 minggu yang lalu.. dia muncul di depan pintu rumahku. Masih sosok Jen yang lama.

Yang putih.. sedikit chubby dan penuh senyum.. seperti yang dulu aku lihat di pesta perkawinanku 8 tahun yang lalu.

Bedanya.. ada lingkaran hitam di sekitar matanya.. walaupun bedak tebalnya sedikit menutupi..

tapi masih juga terlihat kalau dia menghabiskan lebih banyak air mata dalam 1 setengah tahun terakhir ini.

Istriku berseru gembira melihatnya.

Mereka langsung tenggelam dalam obrolan khas wanita yang sudah lama tidak bertemu sementara Ryo.. anakku.. menuntun sepupu barunya Ken.. untuk mengagumi koleksi Bakugannya.

Terlalu sering 'kecelakaan' mengubah caraku memandang ibu muda ini.

Dua hari sudah Jen tinggal di rumahku.

Anaknya sudah menghilang di ujung gang dengan anakku untuk ngaji.

Sementara istriku sedang hot-hotnya ngerumpi di arisan ibu-ibu PKK di tempat Pak RT.

Dan aku.. disisakan dengan Jen yang sedang bersantai dengan celana pendek dan kaos oblongnya di karpet depan tv..

sibuk mondar-mandir mencari 'kecelakaan-kecelakaan' yang lain.

Ya.. kecelakaan.

Maksudku.. saat Jen tertidur dengan selimut terbuka.. atau saat dia berlari dari kamar mandi ke kamarnya dengan hanya terbungkus handuk..

Atau.. saat dia memakai celana senam yang ketat.. ketika kaos oblongnya tak sampai menutup sempurna daging yang menggembung di bawah perutnya.

Itu cuma sebuah 'kecelakaan' kan..?

Seperti sore ini.

Dengan setengah terlentang Jen menaikkan pahanya.. sehingga celana pendeknya.. sesuai hukum gravitasi.. bergulung alami menuju ke pangkal pahanya..

sementara aku sibuk mengagumi pahanya yang putih cemerlang dan celana dalam kremnya yang setipis kulit ari.

"Lagi nyari apa mas..?" Tanya Jen.. setengah melirik dari acara TV favoritnya.

Aku yang sudah keduabelas kalinya lewat di depannya.. berhenti dan menoleh.

Nyari celah vaginamu Jen.

"Nyari gunting kuku."

Kataku.. setengah berpikir.. berharap Jen tidak tahu bahwa aku mengantongi benda kecil sialan itu.

Jen tak mengubah sikap kakinya.. membuatku takjub..

Karena.. dari tempat aku berdiri.. aku hampir yakin kalau aku bisa melihat jauh ke dalam lubang celananya.

"Gak liat tuh. Dah sini duduk samping Jen.. daritadi mondar-mandir aja bikin capek mata Jen.." Guraunya.

Aku nyengir sambil menjatuhkan badanku di sampingnya.

Parfumnya langsung mendebarkan jantungku begitu aku menarik nafas.

"Oke deh.."

Aku menyandar pada kaki sofa.. sementara Jen menggeser tubuhnya agar tidak menyenggolku.

Tegangan sudah 220 V di celanaku. Awas kesetrum Jen..

Aku menatapnya. SLOT ONLINE GRATIS FREECHIP

"Heran aku Jen.. kamu pake KB apa sih..? Kok dah punya anak masih gak berubah aja seperti dulu.."

Kataku.. setengah memuji dan setengah memancing. Menatapnya dari ujung kaki dan nyantel di sekitar celananya.

Jen menoleh ke arahku.

"Aku udah gak KB mas. Paling nanti kalo mas Cahyo dah keluar baru aku KB lagi.." Katanya.. perlahan.

Aku menghela napas lagi. Betul juga.. ngapain KB kalo gak ada suami..?

Akhirnya aku bertanya.. hati-hati.

"Kamu gak kesepian ditinggal Jen..?"

Jen.. tanpa mengalihkan tatapannya dari tv menjawab..

"Bangetlah mas. Tapi mesti gimana lagi..?" Desahnya.

Aku bisa melihat aura feromon seperti berpendar dari tubuhnya.. merasukiku.

"Cahyo jago yah di tempat tidur..?" Aku nyeletuk sekenanya.

Kali ini Jen menoleh ke arahku. Seperti tak percaya.. pertanyaan itu bisa keluar dari mulutku.

Seperti yang aku bilang di awal cerita.. aku adalah lelaki 32 tahun yang taat dan setia.

Semua orang tahu itu.. termasuk Jen.

"Apa hubungannya mas..?" Tanya jen.. mengerutkan alisnya yang lentik.

"Ya.. pengen tau aja.." Jawabku. "Buat referensi aja Jen.. hehehe.."

Jen tersenyum.

"Aku tau kok apa yang ada dalam pikiran mas Johan.." Katanya.

Dia meluruskan kakinya.. menata ujung-ujung jarinya sambil berkata setengah menerawang.

"Aku seorang istri yang sudah 1,5 tahun tidak mendapat nafkah dari suamiku.

Dan Mas Johan berharap untuk mendapat sedikit kesempatan dari itu. Iya kan mas..?"

Dia bertanya sambil menoleh ke arahku.

Seratus.. untuk Jen..!

Sumpah.. dia seksi sekali.

Bibirnya yang tipis merekah pink.. sementara kedua pipinya sedikit merona dan matanya dalam balutan contact lens biru.. mengarah sekitar 10 senti di depan mukaku.

Seolah menghiba perhatianku.

Ah.. kepalang tanggung.. toh istriku masih asyik dengan gosip-gosip terbarunya.. pikirku.

Melirik sebentar ke Celana Boxerku yang menyempit.. aku mengangguk.

"Kalo iya gimana Jen..?" Tantangku.

Jen.. membasahi bibirnya sedikit.. lalu tersenyum manis.

"Nina pulang jam berapa..?" Bisiknya serak.

Itu sudah cukup buatku sebagai sebuah persetujuan.

Aku menerkamnya seperti singa.. dan langsung memagut bibirnya yang menggairahkan itu dengan buas.

Jen mendesah.. menjejalkan aroma mulutnya ke kerongkonganku.. dan seperti ganja.. segera membius kesadaranku.

Kami bergulat.. sampai aku sendiri nggak tahu kapan aku sudah melepaskan bajuku dan dia melepaskan bajunya.

Aku memuja tubuh yang tadinya cuma bisa aku puja dengan mata.. dengan bibirku.

Setiap inci.. tak terlewatkan. Dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Sementara Jen cuma bisa terengah-engah.. mendesah.. mengerang dan merintih.

Oh Tuhan.. bagaimana mungkin payudara bisa sekenyal dan selembut ini..

Bibirku serasa terbakar mengelomotinya..

Aku mencopot dengan tergesa seluruh kain yang menempel di tubuhnya dan menatapnya takjub.

Tubuhnya yang putih cemerlang itu kini telanjang di hadapanku.. Pikirku.

Aku memuaskan mataku akan ketelanjangan yang terkangkang di depanku.. saat aku berdiri untuk menanggalkan kain terakhir dari bawah pinggulku.

This is it. The point of no return..

Aku menatap Jen. Tubuh yang sempurna..

Payudara yang padat dan kencang.. pinggang yang ramping.. dan..

Benarkah itu vagina..? bisikku.

Tak ada vagina yang seindah ini.. pujiku.

Begitu gemuk.. begitu bersih.. dan begitu basah..

Aku bisa melihat lipatannya yang tanpa kerut.. dan celah kecil yang nyaris tak terlihat..

Yang seolah menampar ingatanku untuk berseru nyaring..

Hei Jo.. dia dulu Cesar.. dan kau adalah laki-laki kedua yang akan merasakan kehangatan vagina yang belum pernah tersentuh oleh bayi itu Jo..!

Dengan pikiran itu saja cukup membuat penisku ereksi lebih keras dari yang pernah aku alami sepanjang hidupku.

Aku memposisikan pinggulku di atasnya.

Ah.. Jen.. my beloved Jen.. Benarkah ini sedang terjadi..?

Mataku menatap matanya.. ketika penisku perlahan tenggelam ke dalam vagina sempitnya.

Oh.. demi para dokter yang menemukan bedah cesar.. maafkan aku istriku.. tapi vaginamu nggak mungkin akan bisa lebih nikmat dari ini.. bisikku tanpa suara.

Slebbh..!

Dan seperti lilitan sutra licin yang hangat dan berdenyut.. aku merasakan detik-demi detik ketika Vagina Jen menelan habis penisku.

"Massss.." Bisik Jen.

Dia sedikit mengerang ketika merasakan rahimnya diketuk pelan oleh kepala penisku.

"Ya.. Jen..?" Kataku.

"Udah jam 4.." Kata Jen sambil terpejam.

Hempasan pelanku membuatnya tak mampu membuka mata.

O'o.. sebentar lagi istriku pulang.. mungkin bahkan sudah setengah perjalanan ke mari.

"Akan aku ganti keegoisanku hari ini Jen.. tapi waktu sedang tidak memihak kita.." Bisikku perlahan.

Clebbh.. clebbh.. clebbh.. clebbh.. clebbh..

Segera kugempur liang nikmat vagina dengan kecepatan tinggi.. memacu pinggulku seolah tak ada lagi hari esok..

Menikmati vagina yang bukan istriku.. yang begitu nikmat..

Yang membuatku nyaris pingsan oleh rasanya yang sungguh-sungguh dahsyat..

Yang sungguh-sungguh menakjubkan..

Yang sungguh-sungguh tak terkira.. ketika pada hempasan yang paling cuma ke 50 atau 60.. telah meledakkanku ke ujung galaksi bimasakti yang terjauh.

"Ya ampun Jen.. memekmu enaaakkk bangeeet.. akhhhhk.. aku nggak kuaaaaatttthh.."

Crett.. crett.. crett.. crett..

Kubanjiri rahimnya dengan semprotan spermaku.

Jen yang sedang mengawang-awang meloncat.. melepaskan diri dan terpekik kaget sambil menahan suaranya.

"Aku gak KB mas..!"

Plop..! Dia mendorong pinggulku dari selangkangannya.

Tapi terlambat.. gelombang besar pertama sudah terlanjur masuk..

Sedangkan sisanya berceceran di karpet akibat gerakannya.

Ahh.. kau mengganggu orgasmeku Jen.

Aku menatap batang penisku yang masih berkedut-kedut.. mengeluarkan isinya..

Tak percaya kalo seks bisa demikian memukaunya..

Sementara Jen.. bergegas memunguti pakaiannya dan berlari ke kamar mandi.

"Aku bisa hamil tau..!" Ucapnya marah.

Aku.. masih terhanyut oleh kenikmatan itu dan cuma bisa mendesah. Luar biasa.. luar biasa..

Dan kemudian..

"Ah Jen.. lihat karpetnya.. aku ngomong apa sama Nina nanti dong..?"

Dan begitulah. Affairku dengan Jen dimulai.

Sungguh.. aku adalah lelaki 32 tahun yang taat dan setia.

Tapi kalo ini tentang Jen.. aku harus bilang bahwa Jen.. my beloved Jen.. KAMU SUNGGUH NIKMAT..

"Mas.. kenapa yah kok kita bisa berakhir seperti ini..?"

Jen menatapku yang tengah menekan pelan penisku ke vaginanya.

"Ufffh.." Jen mengerang pelan.

Sumpah.. vagina kekasihku ini sungguh luar biasa.

Hangat.. basah.. tapi ngegrip banget mencengkeram penisku.

Aku menatapnya.. membiarkan penisku tenggelam sempurna ke dalam rahimnya.. sebelum aku mengecup bibirnya.

"Gak tahulah Jen.. mungkin karena sensasinya..? Yang jelas ini jauh lebih sehat kan..?"

Kataku sambi mengayun pelan. CASINO ONLINE GRATIS FREECHIP

Uffgh.. sulit untuk tidak mendesah di saat-saat seperti ini.

"SShhh.. Aku gak harus penasaran dengan tubuh kamu.. dan kamu gak bingung mencari pelampiasan.."

Jen mengalungkan tangannya ke leherku.

"Tapi kamu membuat aku lama-lama ketagihan masss.."

Bisik Jen.. sambil memejamkan matanya menikmati hempasan-hempasanku yang pelan dan lembut.

Slepph... clebbh.. clebhh.. clebbh.. clebhh..

"Ah mas Jo.. kkkontolmuu enaaaak bangeeeet.."

Desah Jen di telingaku.. mengangkat sedikit perutnya dalam proses itu.. sehingga vaginanya mengencang dan menjepit penisku dengan erat.

"Hhh.. mmemekkmuuu juga dahsyattt sayyyy.. ampuuuuun.. jepitannya.. ugghhhhhh.."

Aku merem melek.. mencoba merasakan setiap sentimeter dari selaput yang membungkus penisku

ini dengan gemas.

Kalo aku turuti keinginanku.. inginnya aku memompa secepat-cepatnya.. dan segera menggapai orgasmeku.

Tapi.. ah.. sungguhlah sayang kalo kenikmatan ini harus berakhir secepat itu..

Lagipula.. butuh setidaknya sentuhan intens di kedua payudara indahnya.. dan beberapa menit gosokan di klitorisnya sebelum Jen bisa menuju orgasme.

Dan sebelum itu setidaknya aku harus memompa sedikitnya 100 kali dengan rpm yang tinggi.

Aku nggak mau egois..

Aku bisa mencapai puncak dengan cepat.. sementara makhluk cantik ini harus memanas dengan sempurna baru bisa meledak..

Alasan Jen menyerahkan tubuhnya padaku adalah.. dia ingin meraih sesuatu yang hilang saat suaminya di penjara.

Dan aku harus memberinya lebih.. kalo ingin Jen terus menginginkanku.

"Massssshhhh.." Jen meratap.

Seperti memohonku untuk berbuat sesuatu.. dengan membengkaknya syaraf-syaraf di seluruh permukaan vaginanya.

Yang kutahu seperti racun yang menjalar cepat ke seluruh tubuhnya.

"Ya Jen sayang..?" Bisikku terengah di telinganya.

"Cepettinnnh dongngnghh.. Jen dah pengen muncakkkk.."

Bisiknya menghiba. Mengejan seolah sedang mencari-cari daya untuk menggapai orgasme-nya.

Aku cuma tersenyum menyeringai.

Kalo aku segera menuruti permintaannya.. aku yakin aku akan meledak lebih dulu.. dan Jen akan kehilangan momennya.

Aku menenangkannya dengan sebuah ciuman hangat.

"Sabar sayang.. aku masih enak begini.." Kataku.

Masih dengan ritme pelan.. menikmati kegelisahan Jen yang sudah mencapai ubun-ubun.

Aku menunggu hingga penisku sedikit terbiasa dengan rasa dahsyat yang melingkupinya.. dan bisa menaikkan RPM tanpa harus beresiko menghancurkan semuanya.

Aku memeluknya erat.

Bahkan degub jantungnya saja bisa membuatku orgasme.. Bisikku.

Memuji setengah memuja pada bidadari yang kini tengah terengah-engah di bawahku.

"Kammmuu.. ennaaaakkk Jennn.." Bisikku gemas.

Jen cuma mendesis seperti kepedasan sambil merem melek.

"Gedean mana kontolku sama Cahyo Jennnn..?"

Tanyaku.. sambil mengangkat tinggi kakinya.. hingga pantatnya ikut naik.. dan aku menyentuh sebuah gumpalan kecil di dalam dinding vaginanya.

Jen's G-spot.

"Haduuuuuwhhh.. masssh.. ampuuuuunnnnn.."

Jen blingsatan seperti habis menelan cabe rawit setengah kilo.. menggeliat.. mencoba melepas sekaligus menarik penisku untuk menekan lebih dalam.

"Awh.. massshhhh.. gedean punyamuuuuhhhhh.. enakkan punyammmuuuuuhhh.. aaaaah.. mas.. akkkkuuu.. pipppiiisssshhhhh.. aaaakkhhhhhh.."

Jen melonjak-lonjak.. ketika vaginanya tak terkendali memancarkan cairan yang begitu banyak.. menyiram penisku..

menyiram pinggulku dan menetes di sprei kamarku yang biasanya..

Menjadi saksi penaklukanku akan istriku.

Ini adalah kali pertama aku menggumuli Jen di kamarku sendiri.

Aku berhenti bergoyang.

Jen sudah ekstase .. setara ejakulasi bagi kaum pria.

Aku yakin.. dengan beberapa tekanan lagi dia bisa ejakulasi lagi.

Tapi aku tidak mengejar itu..

Aku mengejar dan mencocokkan waktu orgasme-nya dengan orgasmeku.

Ya.. buat pria.. orgasme dan ejakulasi hampir selalu terjadi bersama-sama.

Tapi buat wanita.. orgasme dan ejakulasi adalah dua hal yang berbeda.

Setelah aku merasa kalo aku kuat bertahan di RPM tinggi.. aku mulai mempercepat goyanganku.

Dan mulai berhitung.

"Oh Jen.. memekmu enaaakkkk bangeeeet.."

Ucapku sambil meremas-remas putingnya dan masuk dengan keras dan cepat ke dalam vaginanya.

"Ayo muncak bareng Jennnnnn..!" Teriakku.

Jen sudah histeris.. dia meraihku.. mencakarku.. mengerang setengah berteriak dan mengangkat-angkat pantatnya.. menyambut tusukan-tusukan terdalamku sambil mengibas-ngibaskan kepalanya gemas.

"Aawhhhhhh.. masssss.. ayyooo oohh.. lebbbbihhh cepaaatttt masssshhhh.. aaahhkkkkk..!"

Tubuhnya bergerak tak terkendali ketika perasaan itu mulai merangkaki tubuhnya.

Aku sendiri merasakan kalo puncakku sendiri semakin dekat.

Aku menjilat.. membasahi ibu jari tangan kananku.. dan dengan cepat menekan dan menggosok-gosok klitoris Jen.. sambil mengayuh semakin cepat dan kuat menuju rahimnya yang menganga dahaga menanti spermaku.

"Aaaaarghhhhhh.. Jennnnnnn.. mmmmhhhhhhhh.."

"Mmmaaaasssssshhhh.. Jennnnn.. mmmmuncakkkkk kkk.. aaaahhhhh.."

Tidak ada yang dapat melukiskan kenikmatannya orgasme bareng.

Jen mengejat-ngejat seperti sekarat.. sedangkan vaginanya berkedut-kedut hebat.. memeras dan memilin-milin penisku..

Sementara penisku bergetar.. dan mulai bersiap-siap menyemprotkan benihku dalam jepitan hebat yang membuatku setengah menangis.. menunggu tekanan di dalam penisku cukup kuat mengimbangi jepitan vagina Jen.. hingga bisa memuncratkan isinya.

Aku melayang hampir mencapai galaksi andromeda ketika akhirnya saat itu tiba.

Tak ada lagi ketakutan akan kehamilan.

Aku dan Jen sudah tidak peduli.

Seks terlalu indah untuk dibatasi oleh kondom.. atau oleh alat-alat KB lainnya.

Seeks terlalu murni untuk dicampuri benda-benda yang tidak ilahi..

"Jennn.."

Aku menjatuhkan tubuhku menindih Jen.. dan segera membanjirinya dengan ciuman-ciuman buas yang membuatnya megap-megap kehabisan nafas.

Sungguh.. aku tidak akan pernah bosan menyetubuhimu Jen..

Beberapa menit kemudian..

"Mass.."

"Iya Jen?" Bisikku yang hampir terlelap di atasnya.

"Jen gak bisa napas mas.."

"Oh.."

Aku bangkit dan menggulingkan tubuhku di sampingnya.

"Maaf sayangku.." kataku lemas.

Jen cuma mendehem pelan.. mengatur nafasnya dan segera terlelap.

Aku bisa mendengar dengkur halusnya yang nyenyak tertidur.

Nina.. maafkan suamimu yang bodoh ini ya.. bisikku tanpa suara.

Aku menatap foto pernikahanku di tembok kamar dengan perasaan bersalah.. sebelum menyusul Jen ke negeri mimpi.

***

"Bisa hamil kamu ya Jen..? Padahal Cahyo sedang di penjara.."

Komentar Nina.. saat Jen memproklamasikan janin di perutnya.

"Gimana gak hamil kalo seminggu duakali dia nengokin Cahyo di Lapas mah.." Kataku sambil tersenyum.

Jen pura-pura tersipu.

Memang benar.. sejak seks perdana Jen denganku.. dia langsung memburu suaminya di Penjara.

Jika dia harus hamil.. setidaknya suaminya harus merasa bahwa itu adalah hasil dari perbuatannya.

"Kadang 3 kali Nin.. kalo mas Cahyo lagi horni banget.." Bisik Jen.

Nina memutar bola matanya tak percaya.

Aku tersenyum mendengar kata-kata Jen.

Dan cuma bisa berharap saat bayi itu lahir.. mukanya nggak terlalu mirip dengan Ryo. CROWN GAMES

CROWN GAMES



SARAH I LOVE YOU

 

CROWN9
CROWN9

FREEBET - Perkenalkan namaku Tono, mahasiswa jurusan psikologi di salah satu universitas swasta di kota pahlawan.

Saat berjalan di area kampus, aku bertemu dengan Andre kawanku sejak SMA.

"Hei jancok, masih hidup kau rupanya" sapanya

"Masih lah cuk. Eh, siapa ini" tanyaku

"Oiya. Kenalin, Sarah, anak kampus sebelah" lanjut andre

Kujabat tangan sarah sambil berkaata

"Kenalin, aku Tono"

"Eh, iya. Gue Sarah" jawabnya

Setelah perkenalan singkat tersebut, aku meninggalkan mereka berdua untuk pulang menuju ke rumah.

Akhirnya nyampe juga pikirku. Setelag bermacet² ria di tengah kota pahlawan yg panas. Kurebahkan badanku ke kasur yg ada di kamae itu, sambil membayangkan wajah sarah. Cantik juga, besok hrs dpt contactnya sarah gumamku. Akupun tertidur.....

" drrrttt....drrrttt....drrrt...."

Getaran hp itu membuat aku terbangun, kulihat di layar tampak andre tengah menelponku.

"Hei cuk, posisi dmn? Bisa kesini gak? Butuh bantuanmu nih"

"Eehh,, iya. Di rumah nih. Kemana emng?"

"Depan KBS, udah cepetan"

"Oke, 10 menit lg otw"

Ku akhiri obrolan teesebut, dan bersiap² menuju tempat tersebut.

Setelah sampai di depan kbs, aku menelpon andre.

"Tuuut...tuuut...tuuut.."

"Hei, halo. Udh di mana skrng"

"Udah di dpn patung"

"Oke. Aku kesana"

Kuakhiri obrolan tersebut, dan tak berapa lama kemudian tampak andre sedang berboncengan dengan sarah.

"Hei"

"Loh, sama sarah?"

"Iya, hehehe. Langsung aja yaa. Waktunya gk banyak soalnya"

"Ada apa emng"

"Gini ton, sarah pengen bgt pergi ke tretes. Dia ngajak aku, tp aku gabisa. Jg anterin ya"

"Iyaa nih ton, anterin ya... Nnti gue kasih hadiah yg spesial deh"

Tanpa pikir panjang, akupun mengiyakan perminta sarah.

Selama di perjalanan menuju tretes, terasa toket sarah menekan² punggungku. Lumayan lah, obat biar gk ngantuk, pikirku.

Setelah sampe di daerah tretes, aku dan sarah berhenti di dpn rumah makan sederhana, sedikit beristirahat sambil mengisi perut.

"Udah sampe nih sar"

"Ehhh, aku ke ibdoapril dl ya. Mau beli camilan"

"Oke. Mau di temenin gak"

"Gausah deh"

Cukup lama sarah pergi ke ibdoapril, sampai kurang lbh 15 menit kemudian dia terlihat dari kejauhan.

"Lama banget sar"

"Sorry ton, antri soalnya"

"Yaudah, pesen apa?"

"Ngikut aja deh"

"Oke" FREEBET TANPA DEPOSIT 

Setelah memesan dan menunggu selama 10 menit, datanglah pesanan kami. Di tengah² asyiknya makan, sarah berkata

"Ton, abis ini mau kemana"

"Emhhhh,,, nyewa villa mau?"

"Gila lu ton, baru kenal udh ngajak nyewa villa"

"Lah, gatau mau kemana lg"

"Oke deh, liat aja nnti"

Aku pun membayangkan kejadian apa yg akan terjadi, hehehe

"ayuk ton"

"Loh, jd kmn?"

"Katanya nyewa villa"

"Siap 86 ndan"

Setelah mutar² memilih villa. Akhirnya kami menjatuhkan pilihan di dekat restoran td. Setelah membereskan administrasi, kami berdua sudah berada dlm villa.

Villa trsebut berisikan 1 ruang tamu, 2 kamar tidur dengan kamar mandi di dalamnya dan 1 dapur lengkap dengan perabotannnya.

"Terus ngapain kita disini" tanyaku

"Ketika ada dua orang yg berbeda jenis kelamin berada di dalam villa yg pintunya tertutup dan berada di area pegunungan, menurut lo, apa yg sedang mereka lakukan" tanyanya

Tanpa pikir panjang, kupeluk tubuh sarah, sambil menjilat lehernya yg putih.

"Uuhhhhh tooonnnn, cipok gue ton" racaunya

Ku cium bibir tipis sarah,

"Muuuccchhhhhh...."

Ku susuri rongga mulut sarah dengan lidahku.

Setelah cukup lama kulepas ciuman pada mulut sarah

"Sar lepas aja pakaianmu."

"Lepasin dong,"

Binal juga cewek ini, pikirku.

Kulepas sweater yg di kenakan oleh sarah. Aku pun kaget. Di balik sweater itu dia sdh tak memakai apa². Tanpa pikir panjang ku kenyot toket sarah yg lumayan gede....

"Arhghhhhhhhh tooonn...... Gantian yg kiri, jgn yg kanan mulu...."

"Naahhhh itu ton... Enak.... Anjing.... Entotin gue ton, bikin gue hamil"

Setelah puas dengan toket sarah, akupun melepas celana jeansnya dan tampak cd sarah sudah basah.

"Ton. Cepet lepas baju lo, gue udh gak tahan"

Kulepas semua pakaian yg kukenakan, sampai telanjang bulat. Dan "toeeeeengggggg" muncullan rudal balistik ku yg sudh siap tempur...

Kulepas cd sarah dan tampaklah lubang kenikmatan gundul yg menawan

"Udah ton, gausah dijilatin, langsung masukin aja"

Kuludahi rudalku, dan kuarahkan ke depan memek sarah..

"Ughhhhhhh gede bgt ton, moga² muat"

Dan setelah memakan waktu hampir 5 menit "bleshhhhhh"

Masuklah si rudal ke dalam memek sarah

"Urghhhhhh sesek bgt ton, penuh rasanya"

Kugerakkan kontolku maju mundur

"Arghhhh toon, sabar dongg"""

Ku hiraukan ucapan sarah.

Setelah 10 menit di posisi konvensional. Ku rubah gaya menjadi doggy.

"Argghhhh tooon enak banget...."

"Iya sarrr, aguuh..... Gila memek mu sar...."

"Ton kencengin ton. Bentar lg gie nyampe"

"Bentar² sar, barengan"

Kupercepat sodokanku dan

"Crooot... Croooot.... Crooot...."

6x swmpuran pejuku masuk ke dalam memek sarah.

"Arghhhhh gila ton. Puas bgt rasanya"

"Sar, cabut ya"

Dia hanya mengangguk

"Ploop" suara kontolku ketika kucabut dari memek sarah. Tampaj cairan putih keluar dari memek sarah....

"Ton, capek bgt nih. Tidor yuk"

"Iya sar, gausah pake baju ya."

"Ihhhh,,, mesum bgt. Hiihihihi'

" jadi, gamau di mesumin"

"Ya mau lah, cepet sini. Peluk gue"

Akhirnya kami tidur sambil berpelukan. CROWN GAMES 

CROWN GAMES


FIKA YANG HAUS AKAN SEX

 

CROWN GAMES
CROWN9


FREECHIP - Dari beberapa teman aku yang sering memanfaatkan kebiasaan aku ada satu yang senantiasa selalu menghubungi aku diwaktu jam-jam istirahat. Namanya Fika, wanita karier, berumur kurang lebih 28 tahunan, pernah menikah kemudian cerai dan belum dikaruniai anak.

Soal materi Fika tidaklah kekurangan sebab dari pendapatan kerjanya sudah lebih dari cukup. Awal mula pertemuan aku dengannya melalui teman wanita aku yang pernah aku terapi seks dan memberitahu kepada Fika bahwa aku bisa membantu membuat wanita merasa hidup kembali jauh dari stress dan kejenuhan hidup keluarga.
Suaru sore aku mendapat SMS dari Fika yang mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan aku di salah satu kedai minuman di Mall, karena aku tak ada acara aku segera berangkat dan menunggu beberapa menit sambih menikmati jus buah kesukaan aku.

Tak lama berselang ada wanita celingak celinguk mencari sesuatu, aku berpikir sejenak dan dengan berani aku beri kode, ternyata benar ia adalah Fika, wanita yang sedang aku tunggu. Dengan santai kami berbicara panjang lebar dan aku banyak mendengarkan beberapa keluhan yang belakangan ini dirasakannya.

Setelah hidangan yang tersedia habis aku berinisiatif untuk mengajak Fika ketempat yang lebih privasi agar aku dapat berkonsentrasi terhadap apa yang menjadi ganjalan-ganjalan dari hidupnya.

Di suatu tempat dibilangan pinggiran Jakarta kami menyewa sebuah kamar mungil yang sangat bersih dan alami. Terapi seks pun aku lakukan dengan tidak melakukan pelecehan-pelecehan, aku berusaha untuk selalu professional dalam melakukan kerjaan sampingan aku ini.

Kurang lebih satu jam terapi seks aku lakukan kemudian kami beristirahat, tanpa sengaja Fika menghidupkan TV yang berada di kamar tersebut, setelah menganti beberapa chanel ada satu chanel yang menggambarkan adegan-adegan seks (Film Blue) atau filem bokep.

Fika tertegun sejenak tapi dengan terus menatap dan dengan sedikit bernafsu, hal itu aku bisa rasakan dari gerakkan tubuh dan matanya. Sebagai laki-laki normal aku tidak munafik aku genggam tangannya untuk meredam gelora nafsunya akan tetapi Fika memandang mata aku dengan penuh arti dan birahi, bibir kami bertemu saling mengisap,

Tangan aku mulai bergerilya mencari sasaran, buah dadanya yang masih sekel aku remas dengan penuh perasaan dan dengan sedikit keberanian aku susupkan melalui belahan baju dan BH, aku pilin-pilin putingnya sehingga Fika mendesis, dengan tenang aku buka satu persatu kemeja kerjanya yang tinggal hanya Cdnya yang berwarna pink.
aku terus memilin-milin putingnya sambil sesekali aku rengkuh buah dadanya, sementara bibir aku terus saling berciuman dengan hotnya. Lidah aku mulai menciumi lehernya yang jenjang, terus turun ke buah dadanya bolak balik aku isap pentilnya satu persatu Fika semangkin mendesis..

“Teruss gigit Mass…”

Tangan aku mencari sasaran yang lain yaitu kemaluan yang indah yang dihiasi rambut yang tertata rapi kriting, tanpa dikomando Cdnya aku lepaskan dengan mengaitkan jempol kaki yang kemudian diperosotkan kebawah. Fika semakin mendesis,

“Mass puaskan Fika Mass… Fika sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini Mas.. Terus Mas masukan jarinya Mas..”

Jari aku menari-nari di bibir kemaluannya sehinga menimbulkan cairan bening yang hangat. aku cari letak G-spotnya aku mainkan jari aku dengan mencubit-cubit kecil, tak lama kemudian Fika menggelepar seperti orang kejang, tangannya mendekap leher aku, sakit aku dibuatnya. Jari dan bibir aku terus menari-nari seolah-olah tidak kenal lelah.

Beberapat saat kemudian Fika membuka semua pakaian dan celana sehingga aku telanjang bulat, dilemparkannya satu persatu kelantai, bibirnya mulai mencari sasaran kebawah, setelah Fika melihat kemaluan aku. FREEBET TANPA DEPOSIT 

“Waww.. Kok besar sekali"
Beberapa saat Fika terbengong-bengong dengan lembut aku dorong kepalanya sehingga bibirnya yang mungil menuju sarang yang diinginkannya, dijilatnya batang kemaluan aku dari ujung atas sampai kebuah pelir lalu diisapnya ujung batang sambil dikemot-kemot seperti makan es lilin dan tangannya mempermainkan biji pelr aku. Perasaan aku melayang-layang nikmat dan hampir lepas kontrol.

Aku dorong kepalanya ke belakang, gantian aku menjilati kemaluannya, aku putari bongkahan luar sambil menggigit kecil lalu aku isap bibir kemaluan yang sedikit membengkak karena darahnya sudah turun ke bawah yang menandakan nafsu birahinya sudah memuncak, aku mainkan ujung lidah didalam celah surgawi, oh indahnya, kepala Fika menggeleng-geleng sambil mendesis dan teriak kecil..

“Mas ayo Mas aku tak tahann.. Ayo Mas masukin Mas”

Melihat keadaan seperti itu lidah aku turun kebawah sampai ke duburnya aku jilati dengan penuh perasaan, mungkin aku juga sedang birahi sehingga tidak ada rasa jijik atau mencium bau yang tak sedap yang pasti uueennakk tenan.

Fikamengalami orgasme yang ke dua, dijepitnya kepala aku dengan pahanya yang mulus dan terawat sambil tangannya menjambak rambut aku sambil bibirnya bersuara.

“Ohh… Ooh… Oohh my good.. ohh oohh my honey, my.. my..” Merancaulah dia dengan edannya.

Selang beberapa menit baru aku arahkan kemaluan aku keliang surganya dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan betang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.
Oh Mas.. Besar sekali Mas sesak rasanya punyaku ini”

aku tetap melakukan kegiatan maju-mundur dan Fika berteriak-teriak kecil sambil tangannya menarik-narik ujung sprei. Kemudian aku balik tubuhnya yang indah agar tengkurap, aku angkat sedikit pantatnya agar nungging, karena bibir kemaluannya nongol aku jilat-jilat, pantatnya naik semangkin tinggi,

Barulah aku tembak dengan meriam si jagur yang menjadi idaman-idaman para wanita yang telah merasakan kenikmatan dengan aku karena kemaluan aku mempunyai ciri khas kepalanya besar kemudian ada sedikit urat-urat yang mengerut yang menimbulkan sensasi bila digesekkan didalam kemaluan wanita, itupun berdasarkan pengakuan mereka.

Aku gerakkan maju mundur sambil sesekali aku tepok pantatnya saking nikmatnya. Napsu aku semakin bergelora terasa kedutan diujung batang kemaluan yang menandakan akan menumpahkan lahar yang panas.

“Ohh.. aku mau keluaarr”

Tanpa jawaban Fika semakin menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar oohh.

Crot.. Crot.. Crot.. Crot..

Menyemprotlah lahar kenikmatan, dunia ini seolah-olah melayang-layang oh indahnya dunia, kudekap perutnya sambil kugigit punggungnya sehingga menimbulkan warna merah yang nyata. Beberapa saat kami ambruk ke samping sambil tetap memeluk erat Fika dari belakang. Tertidur sejenak.

Aku terbangun setelah terdengar suara gaduh yang ditimbulkan oleh seekor kucing yang melompat, mungkin kucing tersebut juga birahi kali. Kami membersihkan diri masing-masing, belum sempat aku memakai baju dan celana aku ditubruk kembali oleh Fika,

Batangku di oralnya dengan posisi jongkok dan aku berdiri, aku berpikir biarkan Fika mencari kepuasan sendiri agar menemukan jati dirinnya dan lepas dari segala beban dipikirannya, tangannya menari-nari di lubang anus dan seputar biji kemaluan ku yang mengakibatkan mata aku merem meleh tak tertahankan..
“Oohh, terus sayang terus sayang buat aku melayang jauh ke dunia lain, dunia yang penuh misteri kenikmatan, oohh”

Semakin menjadi-jadi jilatannya di batang kemaluanku. Kujambak rambutnya yang terurai sambil meremas-remas menahan kenikmatan yang sangat, dikulumnya kedua biji aku smbil matanya menyorot sendu ke wajah aku, ooh bidadariku terasa ingin terbang.

Posisi aku duduk karena tak tahan berdiri sambil menimati kenikmatan sampai dengkul ini terasa lemas tak bertulang. Beberapa menit kemudian aku tak tahan dan kedutan diujung kemaluan aku mulai terasa dengan tenaga yang terkumpul di ujung kemaluan aku muntahkan lahar panas aku di dalam rongga mulutnya yang seksi, sampai semburan terakhir, ditelannya habis dan bersih, dan Fika berkata.

“Enak Mas, spermamu gurih biar aku awet muda.. Ohh my baby”

Memang sperma bisa menjadikan wanita awet muda dan dapat menghilangkan bercak-bercak pada kulit muka bila dilumuri bagian yang berbecak. Sperma tidak menjadi racun karena sperma adalah sama seperti telur ayam dengan kandungan protein yang tinggi, tapi untuk menikmatinya perlu birahi yang sedang naik agar tidak merasa jijik dan geli.
Dari pertemuan itu aku beberapa kali melakukan terapi seks, tapi sekarang Fika dipindahkan diseberang pulau sehingga kecil kemungkinan untuk bertemu. Yang pasti kunci dari kenikmatan bersetubuh adalah keiklasan satu sama lain jangan ada dusta diantara kita bila ingin ngesek yang indah.

Dari beberapa pertemuan yang telah aku lakukan selain Fika memang mempunyai ciri khas tersendiri, semua memang hampir sama tapi kenikmatan berbeda, aku lebih suka ngentot dengan wanita setengah baya, karena rata-rata mereka tidak tabu dan juga munafik,

Bila hasratnya ingin melakukan yah melakukan tanpa berpura-pura dan yang paling aku suka adalah kedewasaan jadi dapat menyimpan rahasia walaupun itu sulit dilakukan dan yang paling berkesan wanita setengah baya sudah tahu apa yang harus dia perbuat bila pasangannya sudah mulai naik, dan tak segan-segan melakukan oral bila perlu tanpa dipaksa ataupun disuruh.

Sampai saat ini kadang aku merasakan betapa nikmatnya terapi seks dengan wanita yang mengisi rongga dunia lelaki, dan yang pasti semua yang diucapkan wanita yang berkencan dengan aku berkomentar.. Waw besar bangett sih punyamu seperti terong bule. CROWN9.CC

CROWN9.CC
Add caption



SELIMUT MALAMKU

 

CROWN9
CROWN9

CROWN GAMES - Awal berdirinya perusahaanku aku termasuk karyawan pertamanya. Pada waktu itu aku seorang karyawan sebuah pabrik pembuatan saos di kota Pekalongan, posisiku adalah sebagai supervisor bagian marketing sesuai dengan ijasahku di bidang ekonomi-akuntansi, kini pengalaman ini aku tulis aku menduduki salah satu jabatan direktur di perusahaanku. Sebagai seorang supervisor tentunya aku mempunyai beberapa staff yang sebagian besar perempuan. Dalam merekrut karyawan tentu aku yang banyak menentukan kriteria seorang calon karyawan.

Yang pertama adalah menarik, diutamakan bila cantik. Pendidikan terendah SMA, tinggi badan terendah 155 cm dan tentunya tidak terikat oleh perusahaan manapun. Mau bekerja full time bila perusahaan membutuhkan dan bersedia bertugas ke kota lain bila order berlimpah.

Kriteria itu aku kirimkan ke sebuah surat kabar terkenal dan hasilnya banyak sekali pelamar yang berminat bahkan melebihi dari kriteria yang aku butuhkan, mereka sarjana semua seperti aku. Di awal berdirinya perusahaan hanya membutuhkan sepuluh karyawan, satu diantaranya seorang laki-laki. Karyawan laki-laki aku kirim ke luar kota untuk merintis bagi masuknya order baru. Ternyata pilihanku tidak salah, karyawanku itu ternyata pandai menarik order sehingga perusahaan kebanjiran order.

Satu dari sembilan staffku bernama Shariffa dipanggil dengan Iffa. Selain cantik, kulitnyapun mulus dengan sorot mata yang menawan sehingga membuat jantungku berdegub-degub bila dekat dengannya. Dia sudah bersuami, suaminya kini tergolek lemah dirumah akibat kecelakaan yang dialaminya sehingga membuatnya lumpuh. Santunan yang diberikan dari perusahaan suaminya berkerja habis untuk berobat suaminya. Kejadian itu sudah hampir setahun yang lalu, lambat laun kondisi keuangan mereka menipis itulah yang membuatnya harus mencari kerja untuk menghidupi keluarganya, merawat suaminya diserahkan kepada ibu mertuanya. Untung mereka belum dikaruniai anak, sehingga Iffa leluasa untuk mencari kerja, meninggalkan sang suami tercinta dalam perawatan ibundanya.

Pengalaman hidupnya diceritakan kepadaku ketika kami berhenti untuk makan di rumah makan dalam perjalanan menuju ke Jogja. Hanya kami berdua, sopir yang kami pakai minta ijin karena keponakannya akan disunat. Di Jogja kami langsung menemui beberapa klien kami untuk melakukan transaksi, kalau dihitung ada puluhan toko yang berhasil kami tambah ordernya hal yang sangat luarbiasa bagi karierku.

Kami menginap disebuah losmen di sekitar daerah Maerokoco di jalan Jogja-Magelang. Mobil kijang yang kami pakai aku belokkan masuk ke halaman parkir losmen, untuk itu perusahaan mempercayakan aku membawa salah satu dari beberapa mobil nya.

"Mas satu kamar saja," kata Iffah kepadaku ketika kami hendak keluar dari mobil.

"Kenapa?" Seraya aku melirik kearahnya, tampak dia tersenyum sambil menyibak rambutnya yang tergerai.

"Biar ngirit, uang kamarnya bisa aku belikan obat untuk suamiku."

"Oke, baiklah kalau begitu istri yang baik."

"Ah, jangan begitu dong," sambil mencubit pahaku.

"Eit, jangan ketengah-tengah lho," aku menggoda.

"Ih mas nakal ah." FREECHIP LANGSUNG WD

Gurauanku yang hanya sesaat ternyata ditanggapi lain oleh Iffah, tanpa sepengetahuanku rona wajahnya berubah memerah. Wajar, hampir setahun tubuh mulus itu sudah tidak terjamah oleh suaminya. Lalu kami keluar dari mobil menuju ke resepsionis dan mendapat kamar dengan satu ranjang. Seorang belboy atau pelayan mengantar kami dan membukakan pintu.

"Masih ada yang bisa saya bantu pak?"

"Tidak," seraya aku mengulurkan satu lembar uang sepuluh ribu, "terimakasih mas" kataku.

"Saya juga terimakasih pak," kata pelayan itu seraya menerima uang yang aku sodorkan.

"Aku mandi dulu ya?"

"He-eh," gumamku sambil mengeluarkan beberapa pakaian untuk diletakkan kedalam lemari.

Rencananya kami di Jogja selama dua hari. Ketika aku menoleh kearah kamar mandi, ternyata pintunya tidak ditutup selang beberapa saat kemudian terdengar dia memanggilku,

"Mas"

Berlahan aku beranjak kearah suara dari dalam kamar mandi, 'DEG..!' jantungku serasa mau meloncat ketika aku sampai di pintu tampak Iffah hannya mengenakan beha dan celana dalam berwarna merah saja. Mataku melotot memandang lekat-lekat kepayudaranya yang masih tertutup beha ukuran 34, menggantung indah. Sementara pelan mataku menyapu kebagian bawah tampak selangkangannya menonjol berbalut celana dalamnya. Dibaliknya tersebunyi rambut-rambut tebal dan dengan malu-malu Iffah menggeser salah satu kakinya sehingga tampak belahan tempeknya samar-samar.

"Mandi bareng mas"

"Y-Ya," kataku gugup.

"Koq diem saja, lepas dong."

Seperti kerbau dungu, aku melepas pakaian yang aku pakai.

"Ah-h!"

Iffah terpekik ketika aku melepas celana dalamku, tampak kontolku tegak menjulang. Suatu anugerah yang tidak aku bayangkan, aku memiliki kontol berukuran long size. Mendekati angka 19.5 cm dari pangkal atasnya ditambah bundar bagian bulat kepala kontolku yang aduhai. Rambut didadaku yang merambat turun menghiasai seputar pangkal kontolku. Kepalanya yang bundar besar tidak dapat menutupi bahwa memang aku memiliki kontol seukuran pisang ambon besar, sungguh duakali ukuran standar yang tinggi badanku 170 cm dan berat 62.5 kg.

"Ahhh..!" Iffah bergumam lirih didalam kamar mandi berukuran 2x2 meter ketika aku masuk mendekat.

"Segede ini mas punyamu," mukanya memerah menahan nafsu birahi, napasnya mulai memburu memperlihatkan sepasang payudaranya yang berukuran 34B bergetar-getar. Terasa kelembutan telapak tangannya ketika dia menggenggam batang kontolku, "tidak sebanding dengan suamiku, hhmm.." kedua tangannya meremas lembut hingga bagian kepala kontolku.

"Bagaimana?"

Sambil aku mengusap rambutnya, sementara pandangan Iffah tidak lepas dari kontolku yang dirmasnya dengan lembut.

"Gedhee sekalee gito loh!"

Aku mengangkat wajahnya, dia menatap tajam kearahku. Api birahi terlihat dari sorot matanya yang nanar tajam menusuk kedalam kornea mataku. Aku tidak perduli, aroma parfum dan dan bau keringat sudah bercampur jadi satu. Untung saja mobil yang kami pakai ber-AC dan berparfum sehingga kami tidak bermandi keringat ketika kami putar-putar Jogja untuk menemui klien kami.

Sekian lama semenjak suaminya menderita lumpuh, Iffah menghabiskan hari-harinya untuk mengurus suaminya. Kelumpuhan yang menimpanya membuat suaminya tidak mempu menjalankan tugasnya sebagai seorang suami dan laki-laki. Kini, kerinduan akan sentuhan seorang laki-laki menohok jantungnya. Iffah kuatir dan takut keluguan dan kealimanku dimatanya akan menolak ajakannya. Wow justru sebaliknya, dengan semangat juang tinggi dan birahi yang meledak-ledak aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Hhmm.. ssstttt.." aku menjatuhkan bibirku dan mendapat sambutan hangat dari Iffah. Sebentar dia melepaskan genggaman kontolku dan melingkarkan naik kedaua tangannya kearah leherku. Kedua tanganku merayap diseputar punggungnya sementara bibir kami saling berpagutan, lidah kami saling meliuk-liuk. Sementara kontolku yang besar menekan lembut selangkangannya.

"Hm-mmh...!!!"

Iffah melenguh, napasnya terasa hangat menerpa ujung hidungku ketika aku menekan pinggulku ke selangkangannya sehingga batang kontolku menekan permukaan tempeknya. Pandangannya gelap, besar, sangat besar kontol ini pikirnya penuh birahi. Kontolku meliuk-liuk dalam jepitan pinggulku dan selangkangannya membuat keluar cairan bening dari kepala kontolku.

Kami terus berpagutan, lidah kami meliuk-liuk penuh nafsu, sementara air liurku dan air liurnya sudah bersatu membasahi kedua mulut kami. Tak ketinggalan kontolku melesat kesana-kemari di permukaan celana dalamnya. Aku berusaha melepas tali beha yang dipakainya, tersibak sepasang payudaranya dan aku meremasnya dengan lembut. Ciumanku merayap turun kepermukaan puting susunya yang aku jepit menggunakan sepasang bibirku.

"Sssttt..tt..mmaa... sss.." dia mencengkeram kedua pundakku.

Sementara bibir dan hidungku asyik di sepasang payudaranya, telapak tangannku berlahan menarik turun celana dalamnya. Iffa hanya bersandar pada bak air kamar mandi dengan muka dan mulutnya mendesah.

"Terruss.. sss... masss..!!"

Ciumanku merayap turun, cairan keluar dan meyayap turun dari liang vaginanya ketika lidahku mulai bermain di klentitnya.

"Ah..hh..nikk..kk..mm..aat..!!!"

Iffah terdongak seraya sedikit membungkuk manakala klentitnya dengan menggunakan bibirku aku tarik dengan lembut keluar lalu ujung lidahku menjilat sambil memutar-mutarnya.

"Pppp.. fff... fff....!!!"

Crot..crot..crot...!! Iffah terkulai sambil memelukku dia sudah orgasme. Tangannya menuntunku keatas ranjang, menyuruhku duduk ditepian dengan dia berlutut dan tangannya menggenggam kontolku sesaat lidahnya mulai berputar-putar di kepala kontolku yang telah mengeluarkan cairan. Berlahan genggamannya bergerak naik turun mengocok-ngocok kontolku yang berkilat-kilat akibat cairan birahinya.

"Ahh-h"

Melihat aku terengah-engah Iffah menghentikan kocokannya, kontolku sampai memerah dan berdenyut-denyut.

"Dimasukkan mas," Iffah bergegas naik keranjang dan terlentang, membuka kedua kakinya lebar-lebar sehingga tempeknya membuka bagaikan buah durian yang disibak.

"Ahh-h," dengan bimbingannya kontolku mengarah kedinding vaginanya. Kepala kontolku menyeruak masuk menembus hingga pangkal vaginanya. Hangat, licin dan berdenyut-denyut mencengkeram batang dan menjebak dalam-dalam kepala kontolku. Dengan memeluknya erat aku mempermainkan pinggulku naik turun.

"Sssttt.. ttt... nnni.. kk..mmaatt... sssstt.." Iffah turut memutar-mutar pinggulnya, sementara kontolku yang berukuran jumbo tercengkeram erat oleh vaginanya yang biasanya dimasuki oleh kontol suaminya yang berukuran standar.

Iffah menekan kuat pinggulku dengan kedua tangannya tapi karena panjangnya 19.5 cm maka 3/4 saja yang masuk, itupun Iffah sudah sangat-sangat merem-melek. Luar biasa kontol yang aku miliki, kesombongan melintas dalam benakku. Tapi yang namanya pengalaman merupakan modal yang utama selain besarnya kontolku.

Tidak sampai lima belas kali sodokan tiba-tiba crot-crot-crot aku menembakkan spermaku, melihat itu Iffah tidak tinggal diam. Kedua kakinya menelikung dipinggulku, mendekap sangat erat dan crot-crot-crot diapun orgasme untuk yang kedua kalinya.

"Ennaaakk..gila!"

"Mau telpon siapa?" Kataku disuatu pagi ketika kami merencanakan untuk kembali ke Pekalongan.

"Telpon rumah," katanya dengan manja sembari tiduran di ranjang losmen. Mataku memandang payudaranya dalam balutan kaos berwarna biru ketat. Dibagian pusarnya terlihat dan resletting celana jeans-nya tidak dikancingkan sehingga celana dalamnya yang berwarna biru terlihat sangat kontras dengan warna kulit tubuhnya yang putih mulus.

"Kangen?" Selidikku dengan nadah cemburu, aneh padahal toh dia akan menelepon suaminya. Suaminya yang sah dan aku cemburu justru akulah yang aneh, tapi itu tidak aku sadari. Aku menelan ludah manakala tanpa sengaja Iffah menggeser badanya sehingga resletting celananya semakin melorot sampai kedasar, hanya tinggal menunggu ditarik turun maka terbukalah semuanya.

"Mau bilang kalau aku pulang tiga hari lagi," dia melirik manja kearahku dan mungkin dengan sengaja sedikit menurunkan belahan celananya dan telapak tangan kirinya merayap kepermukaan celana dalamnya yang berwarna biru, lalu terdengar dia berbicara dengan seseorang di telepon genggamnya. Aku hanya melongo, pintu lemari yang hendak aku buka aku tutup kembali.

"Pa, masih ada orderan yang harus aku selesaikan nih. Aku balik tiga atau empat hari lagi, gimana kabarnya?"

Iffah diam sedang mendengar suara balasan dari HP-nya.

"Aku hati-hati deh pa, da." Lalu dia memandang kearahku, aku hanya melongo didepan lemari.

"Tiga hari lagi kita pulang, oke?"

Iffah melepas kaos yang dipakainya beserta behanya, membuat payudaranya yang bulat kenyal terbuka, sementara celana jeansnya sudah hampir 1/3 melorot kebawah.

"Ayo, kita mulai lagi"

Aku merayap di dadanya dengan tidak mengenakan pakaian selembar pun, kami berdua kembali berbugil ria di pagi itu.

"Uggh..hh..!"

"Auww..!"

"Massuu.. kk.." Seraya aku menyodokkan pinggulku.

"Ssstt.. ttt.. nnii..kkk..mm..m..aaat.."

Sodokan dari pinggulku ke liang vaginanya alhasil membuatnya kelojotan, cairan yang keluar dari vaginanya sebagai pelicin karena sekali lagi hanya 3/4 kontolku yang tertancap di dalam vaginanya. Bukan erangan kesakitan melainkan erangan kenikmatan yang keluar dan akan berulang-ulang terdengar sampai beberapa hari kedepan. Satu lagi kelebihanku adalah ternyata aku mampu melakukan orgasme sampai tiga kali, ini yang jarang dimiliki oleh laki-laki lain. Kelebihanku inilah yang dimanfaatkan oleh Iffah sehingga membuatnya mana tahaann.

Masih ada Iffah-Iffah lain yang ikut merasakan kontolku, dimana dalam pekerjaanku aku termasuk sukses nyatanya order perusahaan sangat banyak sehingga pegawai marketing pun aku tambah. Tidak jarang selama aku bawa mereka keluar kota mereka aku perlakukan sebagai selimut biologisku tentunya dengan iming-iming bonus yang besar.

Inilah yang membuat mereka tergiur, semua berkat uang. Bagiku itu semua gampang, dengan bonus sangat besar dari perusahaan aku dapat memenuhi kebutuhan staffku yang bersedia dan harus mau menjadi selimut biologisku. Beberapa diantaranya menolak dan mereka menanggung akibatnya yaitu aku keluarkan dengan dalih banyak hal. CROWN9

CROWN GAMES


BELLA REKAN KERJAKU

  CROWN9 FREECHIP - Awal aku mengenalnya pada saat dia mengundang perusahaan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai ...